Keberhasilan kita di bidang jasmani, sangat ditentukan dalam bidang rohani. Banyak orang yang gagah luar biasa, tetapi hati dan batin mereka keropos sehingga mudah hancur. Hidup mereka menjadi hancur oleh karena tidak membangun karakter manusia batiniah mereka dengan baik. Ada beberapa langkah untuk membangun manusia batiniah.
1. Batin kita harus dibersihkan.
Pada saat kita jatuh dalam dosa, maka batin kita rusak dan kita tidak punya kemampuan untuk berhubungan dengan Tuhan. Ibrani 9 : 14 berkata 'betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.'
2. Batin kita harus diberi makan.
Ada dua jenis makanan, yaitu roti sebagai makanan jasmani, dan makanan rohani yaitu setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.
Jika kita memberikan makanan jasmani kita setiap hari, maka kita pun harus memberi makan rohani kita setiap hari. Batin yang terpuaskan dengan Firman akan menjadikan batiniah kita terbangun dengan sehat.
3. Batin kita harus diperbaharui.
Kita harus menyadari bahwa, rohani kita bisa mengalami kemunduran, tetapi rohani juga bisa diperbaharui sehingga kita makin maju dan makin kuat dalam Tuhan. 2 Korintus 4 : 16 - 17 berkata ' sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.
4. Batin kita harus dilatih.
1 Timotius 4 : 7 - 8 berkata : tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.' Dalam melakukan ibahda, kita perlu latihan. Memberi dan berbuat baik itu juga perlu latihan, agar menjadi kebiasaan. Awalnya terpaksa, lama-lama jadi biasa, namun akhirnya jadi sukacita.
Khotbah Minggu, 24 November 2013







0 comments:
Post a Comment